Sunday, July 8, 2012

Berawal dari Hal Kecil

Teman saya pernah bilang *ayoo tebak siapaa wkwk*, jangan suka bohong, walaupun becanda, nanti jadi kebiasaan. Seperti papan tulis putih yang dikasih satu titik hitam kecil, jika banyak lama-lama akan menutupi seluruh permukaan papan tulis putih itu, sehingga warnanya jadi hitam semua. Pada saat itu, saat kita menuliskan titik hitam lagi, atau bahkan tulisan besar atau coretan yang banyak, tidak akan terlihat lagi, karena semuanya telah menjadi hitam, tulisan baru pun tidak kelihatan.

Itu analogi untuk orang yang sering berbohong, pertama-tama berbohong kecil, hanya untuk bercanda, pasti ada rasa janggal dihati, ada perasaan bersalah, tapi hal itu diabaikan karena masih sepele, sampai akhirnya sering berbohong, lama-lama saat melakukan kebohongan lagi, bahkan kebohongan yang besar, tidak akan terasa kalau itu salah, sudah tidak bisa merasakan lagi kalau hal itu salah. Semua dimulai dari hal kecil, sampai akhirnya terbiasa.

Dan saya selalu mikir *belum selesai ceritanyaa wkwk*, hal ini juga berlaku saat kita berbuat dosa. Seperti yang pernah saya tonton di film lorong waktu. Seorang pria baik, diajak temannya main kartu, lama-lama temannya mengajak main dengan taruhan uang. Awalnya pria itu tidak mau, namun karena hasutan dan perasaan yang sudah nyaman bermain kartu, pria itu menyetujui. Sampai akhirnya pria itu ditawari minuman keras. Lagi-lagi awalnya pria itu menolak, tapi entah bagaimana setan telah menghasut pikirannya, minumlah pria itu. Setelah itu, pria tersebut kehabisan uang untuk berjudi, dan dihasutlah untuk merampok, dan lagi-lagi hasutan itu berhasil pada akhirnya. Ketika bertemu dengan 'target', merampoklah dia sehingga target tersebut melawan, tapi dengan diluar akal sehatnya yang telah dipengaruhi oleh setan dan dosa-dosanya, pria itu membunuh targetnya. Pria yang awalnya baik itu pasti tidak akan menyangka kalau ia akan membunuh seseorang, perbuatan keji yang tidak berperikemanusiaan. Namun hal itu bisa terjadi ketika ia mengabaikan dosa kecil. Karena mengabaikan dosa kecil. Pernahkah kalian seperti itu?

No comments:

Post a Comment