Wednesday, December 15, 2010

December, 14

Hanya ada satu lelaki yang paling aku percaya,
lelaki yang paling dekat dengan ku,
yang pasti menyayangiku.

Ia tertampan menurutku,
ia juga terbaik,
walau kadang sikapnya membuatku kecewa,
membuatku meneteskan air mata.

Kadang aku marah dengannya,
cercaan yang mungkin sangat kasar pun ku keluarkan,
tapi lagi-lagi ia memaafkan,
walau mungkin kita sama-sama tak mau kalah,
tapi ia selalu melupakan,
melupakan sikapku yang keterlaluan.

Tiada lelaki yang sesetia ia,
yang rela mengantar jemput aku,
yang mungkin tidak memegang uang hanya untuk membekaliku uang saku.

Kadang aku tak mengerti ia,
apa yang ia lakukan seolah tak memikirkanku,
tak memikirkan keadaanku,
sungguh saat itu aku tak ingin mengakuinya,
tanpa aku melihat lagi pengorbananya.

Ya, mungkin memang aku belum mengertinya.
Tapi aku yakin ia melakukan yang terbaik untukku,
untuk keluargaku,
karena aku percaya,
aku sangat percaya,
apa yang ia lakukan adalah yang terbaik untuk keluarganya.
Aku percaya ia,
aku percaya ayahku.

Happy Birthday, Paps :)

Sunday, December 12, 2010

Katanya Tipe Idealis Spontan

Berikut hasil dari tes personality saya di facebook, tertanggal 26 September 2010.

Tipe Idealis Spontan adalah orang-orang kreatif, periang, dan berpikiran terbuka. Mereka penuh humor dan menularkan semangat menikmati hidup. Antusiasme dan semangat mereka yang menyala-nyala menginspirasi orang lain dan menghanyutkan mereka. Mereka menikmati kebersamaan dengan orang lain dan sering memiliki intuisi yang jitu mengenai motivasi dan potensi orang lain. Tipe Idealis Spontan adalah pakar komunikasi dan penghibur berbakat yang sangat menyenangkan. Keriaan dan keragaman dijamin saat ada mereka. Namun demikian, kadang-kadang mereka terlalu impulsif saat berhubungan dengan orang lain dan dapat menyakiti orang tanpa bermaksud demikian, karena sifat mereka yang blak-blakan dan terkadang kritis. Tipe kepribadian ini adalah pengamat yang tajam dan awas; mereka tidak akan ketinggalan satu kejadian pun di sekitar mereka. Dalam kasus ekstrem, mereka cenderung terlalu sensitif serta waspada berlebihan dan dalam hati siap melompat. Kehidupan bagi mereka adalah drama yang menggairahkan penuh keragaman emosi. Namun demikian, mereka cepat menjadi bosan ketika hal-hal terjadi berulang dan dibutuhkan terlalu banyak detail serta ketelitian. Kreativitas, daya khayal, dan orisinalitas mereka paling mudah dikenali ketika mengembangkan proyek atau ide baru – kemudian mereka menyerahkan seluruh pelaksanaan rincinya kepada orang lain. Secara singkat, tipe Idealis Spontan sangat bangga akan kemandiriannya, baik di dalam diri maupun yang tampak dari luar, dan tidak suka menerima peran bawahan. Oleh karena itu mereka memiliki masalah dengan hirarki dan otoritas. Jika Anda memiliki tipe Idealis Spontan sebagai teman, Anda tidak akan pernah bosan; bersama mereka, Anda dapat menikmati kehidupan sebaik-baiknya dan merayakannya dengan pesta-pesta terbaik. Di saat bersamaan, mereka hangat, peka, penuh perhatian, dan selalu bersedia membantu. Jika seorang Idealis Spontan baru jatuh cinta, langit dipenuhi biola dan pasangan mereka akan dihujani perhatian dan kasih sayang. Tipe ini kemudian berlimpah dengan pesona, kelembutan, dan imajinasi. Namun, sayangnya, begitu kebaruan itu luntur dengan cepat akan membosankan bagi mereka. Kehidupan berpasangan sehari-hari yang membosankan tidak cocok untuk mereka sehingga banyak tipe Idealis Spontan keluar-masuk percintaan sesaat. Namun demikian, jika pasangannya bisa membuat rasa ingin tahu mereka tetap hidup dan tidak membiarkan rutinitas dan keakraban melanda, tipe Idealis Spontan dalam menjadi pasangan yang menginspirasi dan penuh kasih sayang.
Sifat-sifat yang menggambarkan tipe ini: spontan, antusias, idealis, ekstrovert, teoritis, emosional, santai, ramah, optimis, memesona, suka membantu, mandiri, individualis, kreatif, dinamis, periang, humoris, penuh semangat hidup, imajinatif, mudah berubah, mudah menyesuaikan diri, setia, peka, menginspirasi, mudah bergaul, komunikatif, sulit ditebak, ingin tahu, terbuka, mudah tersinggung.
Hhm, sebagian besar tepat, keren!

Friday, December 10, 2010

Kenyataannya Begini

Tak pernah bisa menghilangkan perasaan itu,
perasaan yang menyakitkan setiap kali mengingatnya,
ternyata memang aku hanya sendiri disini.

Thursday, December 9, 2010

Cinta itu (Tidak) Memberi

Ketika hati ini terpaut dengannya,
ketika hati ini senang saat melihat ia,
apakah itu cinta?

Sempit sekali jika hanya itu definisi cinta.

Padahal cinta bukan ketertarikan fisik belaka.

Cinta itu memberi,
tapi tidak menyakiti.
Cinta tidak perlu memberi,
jika memang itu menodai.

Sunday, December 5, 2010

Tendang Jauh-Jauh Hambatan Kita..!!

Setiap orang punya kelemahan, setuju? Saya pun punya, salah satunya sangat menghambat akademis saya, yaitu lemah dalam memaksimalkan potensi diri.

Semenjak kuliah, saya merasakan dunia yang sangat berbeda, diri saya yang penuh dengan ketidakteraturan, kemalasan, dan tidak ada kerjaan. Beda sekali dengan sebelumnya, dimana hidup saya selalu teratur dan terjadwal, optimis, motivasi dan semangat yang tinggi saat bangun pagi, dan ceria saat berinteraksi dengan teman-teman. Saya seperti kehilangan jati diri, bahkan sampai sekarang belum bisa pulih seperti dulu.

Kenapa begitu? Yang saya tau, hal itu dikarenakan saya yang sangat memajakan diri, sehingga saya sulit menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus. Saya teramat mencintai SMA saya, teramat mencintai teman-teman saya, teramat mencintai semua yang berkaitan dengan masa muda saya di SMA, hhaha, sehingga membuat saya memandang sebelah mata apapun yang ada di Matematika Ui *gaya bett*. Ya, memang begitulah kenyataannya, dan semua itu ternyata menyulitkan diri saya sendiri. Karena teramat sombongnya saya, yang tidak mau berinteraksi lebih dengan lingkungan baru saya, membuat saya tidak punya teman *wkwkwkw sedih banget, gga sampe segitunya sih =p*. Maksud saya teman disini adalah seperti teman-teman saya di SMA, dimana kita saling menyemangati saat yang satu terpuruk, belajar bersama, jalan-jalan dan wisata kuliner, dan melakukan hal menyenangkan lainnya. Saya tidak mendapatkannya disini, di Matematika UI.

Sampai akhirnya saya sadar, semua itu saya rasakan karena saya yang terlalu menutup diri dengan lingkungan baru saya. Sombong sekali saya..!! -_-"

Jadi sebenarnya apa sih hubungannya tidak memaksimalkan potensi dengan curhatan saya diatas? hhaha. Begini, karena masa lalu yang saya buat, ternyata berdampak besar untuk kehidupan saya sekarang, saya jadi malas datang ke kampus, malas kuliah, malas belajar di kelas *parah banget memang* karena saya tidak click dengan lingkungan saya. Sejak itu saya sama sekali tidak memaksimalkan potensi saya, potensi akademis yang seharusnya bisa lebih dari yang saya dapatkan sekarang, karena sebenarnya saya pintar, saya amat sangat pintar..!! *masyaAllah sombong betul, ckckck* Begitulah, saya pintar tapi tidak bisa mendapatkan hasil yang memuaskan, apa yang salah? Prosesnya yang salah. Selama kuliah saya sangat malas belajar, bahkan semester dua dulu saya hanya belajar menjelang H-beberapa jam sebelum UTS atau UAS, dengan catatan saya jarang mendengarkan dosen di kelas, ckckck, mau jadi apa saya =p.

Ya, saya tau saya bisa tapi tidak berusaha memaksimalkan potensi saya, tidak salah kalau hasil yang saya dapat pun sangat tidak maksimal. Itulah kesalahan yang saya buat hampir tiga semester pertama.

Saya punya kelemahan, mungkin juga kalian, dan kelemahan itu akan membudaya di dalam diri kita jika kita tidak mengambil tindakan terhadap hal itu. So, carilah, apa kelemahan kita dan bagaimana seharusnya kita menyikapinya. SEMANGAT :)

Tebak-Tebak Tidak Berhadiah

Saatnya bermain tebak-tabakan..!!

Saya akan menyebutkan tiga orang spesial (diluar keluarga) dalam hidup saya saat ini, tiga orang yang amat sangat penting keberadaannya, tiga orang yang membuat hari-hari saya lebih berwarna, hhoho.

Yap, akan saya sebutkan tiga orang itu, tapi..

Tapi saya hanya akan menyebutkan karakter dari orang-orang tersebut, karakter yang terekam jelas di memori saya, karakter yang saya kenal seiring waktu saya bersama mereka.

1. Dia seseorang yang banyak kesamaannya dengan saya, jaim, sulit untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya dia rasakan, anti untuk minta maaf atau memaafkan, bukan karena sombong, bukan karena tidak mau, tapi karena gengsi. Tapi itu dulu, sekarang dia sudah cukup dewasa koq, hhehe. Dia orang yang ceria, pencair suasana, tapi menurut saya dia kurang bisa cepat berinteraksi dengan lingkungan barunya kalau tidak ada orang ketiga.

2. Seseorang yang masih saya ingat jelas bagaimana pertemuan pertamanya, yang masih sangat saya ingat bagaimana saya mencuri-curi perhatiannya, hhaha. Seseorang yang amat baik memperlakukan saya. Dia orang yang penurut, tapi kadang keras kepala. Dia itu orangnya malaaasssss..!! zzzz~ Tapi pintar. Dia juga sombonggggg..!! Saya tidak pernah tau apa yang ada didalam pikiran orang itu sampai kadang melakukan hal-hal yang berlebihan cuma untuk sesuatu yang tidak penting (menurut saya, hhehe).

3. Orang ketiga ini sering sekali dibilang mirip dengan saya, hhehe. Bahkan mama saya sendiri bilang begitu. Dia orang yang santai, terkadang saya iri dengan dia yang bisa menjadi dirinya sendiri tanpa terpengaruh orang lain, secara saya kan orangnya plinplan, jadi mudah sekali untuk berubah-ubah. Tapi ia suka minder dengan orang lain, merasa tidak di terima di lingkungannya, padahal sebenarnya tidak begitu.

Itulah mereka, tiga orang yang saya amat bersyukur mengenal mereka. Sebenarnya semua orang disekeliling saya mempunyai arti sendiri dalam hidup saya, semua orang yang saya kenal sangat mewarnai hari-hari saya, tapi ketiga orang ini lah yang menempati posisi lebih dihati saya, saat ini, karena dengan mereka, saya bisa menjadi diri saya sendiri.

Siapakah mereka? Apakah kalian? hhehe, mungkin :)

Musik Menurut Maulia (MMM, hhehe)

Kalau naik kendaraan umum, atau sedang ditempat umum, termasuk juga di dalam kelas, saya sering melihat orang-orang memasang headset di telinganya, sebagian besar sepertinya sedang mendengarkan musik.

Ya, begitu banyak orang yang mengisi waktu luangnya, saat menunggu sesuatu misalnya, dengan mendengarkan musik, karena musik menjadi sesuatu hal yang menarik dan menghilangkan jenuh *sepertinya*, bukan begitu?

Hhm, kalau saya yang disuruh jawab, saya akan jawab "mungkin iya", hhehe. Kenapa saya jawab mungkin? Ya, mungkin menarik, mungkin dapat menghilangkan jenuh, mungkin dapat mengobati suasana hati yang sedang tidak enak, tapi sayangnya saya tidak suka, saya amat tidak suka musik dan saya tidak membiasakan diri untuk mendengarkan musik (mungkin cuma sekali-sekali dan itu sangat jarang) di waktu luang saya. Kenapa? *pada mau tau gga? =p* Karena menurut saya musik itu melenakan.

Kenapa saya bilang melenakan?

Melenakan karena lirik yang terlalu 'berlebihan', terlalu gombal, hhaha, melenakan karena nada yang terlalu mendayu-dayu, dan itu berpengaruh kepada suasana hati saya. Ketika hati saya sedang lemah, dan saya mendengarkan musik yang berlirik tentang cinta misalnya, wkwkwkwk, saya akan makin mendramatisir suasana hati saya. Memang sulit dijelaskan, karena ini masalah hati, hhehe. Saya tidak meminta orang lain untuk mengerti atau merasakan hal yang sama dengan saya, dan saya tidak meminta orang lain mengikuti kebiasaan saya. Saya hanya mengungkapkan apa yang ada di pikiran saya untuk di tulis dan di bagi.

Semua orang punya hal yang disukai dan tidak disukai, apapun itu, saya sangat menghargai, dan disini, saya tidak suka musik dan saya tidak membiasakan diri untuk mendengarkan musik. :)

Ga Mau Libur (Hari Selasa)..!!

07 Desember 2010, adalah hari pertama di tahun baru Hijriah. Libur..!! hhehe :) Tapi sayang, tanggal itu bertepatan dengan hari selasa, hari dimana saya biasa berkumpul dengan kelompok yang saya sukai, kelompok yang mampu mengingatkan saya disaat saya lalai, disaat saya lemah. Kelompok yang insyaAllah beranggotakan wanita-wanita shalihah *aminn*, kelompok yang berisikan orang-orang yang selalu ingin menjadi lebih baik.

Saya suka kelompok itu, saya suka orang-orang didalamnya, walaupun dalam perjalanannya, sering terjadi pasang surut anggota, silih berganti pembina.

Selasa sore yang terkadang hujan, suasana di lantai dua masjid itu, tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, betapa indahnya, betapa tenangnya, betapa saya suka sekali semua itu, tanpa terkecuali. :)