Saturday, August 7, 2010

Sungguh, Aku Takut!

Dua puluh tahun ini,
dengan tangannya ia membesarkanku.
Apapun, ia berikan jika ia mampu.

Kadang ia juga mengeluh,
saat aku mengecewakan,
saat aku tak mendengarkan.

Kadang ia juga terlihat lelah.

Tapi ia tak pernah acuh,
walau aku seperti tak mau tau.

Nalurinya selalu inginkan kebahagiaanku,
mengapa begitu?

Kadang aku takut,
tahukah, Kau?

Akan pengorbanan,
akan harapan,
akan tuntutan,

akan semua inginmu.



Dedicated to my parent, maaf belum bisa memberikan banyak.
Doakan semoga aku bisa membahagiakanmu..
I really love you :)

No comments:

Post a Comment