Saturday, July 20, 2013

Cinta itu rumit,
tidak bisa dicari penyelesaiannya,
sekalipun diaproksimasi menggunakan pendekatan numerik,
sampai waktu sendiri yang menentukan,
menghapus semuanya dan menemukan cinta yang baru,
atau kekal pada satu cinta.
Sebagai manusia, gga mungkin gga punya kesalahan. Apapun itu, kita bisa belajar darinya. Belajar untuk tidak melakukannya lagi. Belajar untuk meninggalkannya. Belajar untuk merelakannya.

Panggilan Terbaik

Nama itu diberikan orang tua, biasanya ada artinya. Dan tentunya, saat memberi nama, orang tua akan memilihkan nama yang baik, yang artinya baik, doa yang baik. Untuk itu, jangan panggil temanmu dengan panggilan yang tidak sesuai namanya, apalagi dengan panggilan yang buruk kayak gendut, bola, item, atau apalah itu. Panggilah temanmu dengan panggilan terbaik, panggilan yang ia suka, karena kamu tentu juga mau dipanggil dengan panggilan terbaik kan? :)

Aku sendiri, paling suka dipanggil "ade", hhihii, walaupun sebenernya nama asliku bukan itu. Biasanya yang manggil begitu keluargaku, tetangga, teman SD, dan beberapa teman SMP. Rasanya kalo dipanggil begitu serasa paling kecil dan paling muda, jadi aku sukaa wkwk.

Ya intinya, panggilah temanmu dengan panggilan terbaik, jangan sampai temanmu tidak ikhlas dipanggil dengan panggilan yang bukan namanya.

Sunday, July 7, 2013

Jadilah teman yang Baik

Sesaat sebelum ini saya baru aja menuliskan tulisan berjudul Pilihlah Teman yang Baik, ceritanya tulisan ini sequel dari tulisan tersebut hhaha *gaya*. Jadi buat yang buka tuisan ini dan belum baca tulisan sebelumnya dimohon untuk membuka link diatas dulu hhihihii *sok imut*.

Memiliki teman yang baik itu suatu nikmat, dan alhamdulillah saya adalah salah seorang manusia yang diberikan nikmat tersebut, karena sebagian besar teman dekat saya adalah orang baik, sholehah, rendah hati, dan tidak sombong. Dan sewajarnya ketika diberi nikmat, kita harus bersyukur. Buat saya, salah satu rasa syukur terhadap nikmat memiliki teman yang baik adalah menjadi teman yang baik juga untuk orang lain. Jadi jangan cuma mau dapet pengaruh baik dari teman aja, tapi juga harus mencoba, sedikit demi sedikit, menularkan kebaikan untuk teman-teman kita *saya masih dalam tahap memulai*. Tentunya, untuk bisa memberi pengaruh yang baik, tidak hanya dengan kata-kata, kita harus memiliki akhlak yang baik agar bisa menjadi contoh untuk teman-teman kita.

Tidak maukah kita?
Menjadi pribadi yang hanya dengan mengobrol dengan kita, seseorang ingat dengan sholatnya yang belum sempurna,
hanya dengan bertemu kita, seseorang ingat belum menyisihkan uangnya untuk berinfaq,
hanya dengan menyapa kita, seseorang ingat telah tidak ramah dengan ibunya,
dan hanya dengan mendengar kabar tentang kita, seseorang jadi terpacu untuk berprestasi lagi,
karena melihat kebaikan yang terpancar dari diri, bahkan nama kita.

Pilihlah Teman yang Baik

"Choose your friends & your books carefully. Friends influence our character & books influence our thoughts" -elhami dinda sakrie-

Quote diatas saya dapatkan dari akun facebooknya bni syariah *bukan promosi :p*. Dan memang benar, bukan hanya suami yang harus di pilah-pilih *ehh*, tapi juga teman, karena teman itu secara signifikan mempengaruhi karakter kita. Bagaimana tidak? Sebagian besar waktu kita dihabiskan bersama teman, bahkan mungkin porsinya lebih besar ketimbang bersama keluarga. Ketika mulai menginjak bangku SMA apalagi, jam belajar disekolah biasanya dimulai dari jam 7 sampai jam 4 sore, belum lagi ditambah les atau main bersama teman *lagi*. Oleh karena kebersamaan yang intens itu, kebiasaan dan prilaku mudah untuk ditularkan, yang lama-lama akan menjadi karakter.

“Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik (shalih/shalihah) dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau membeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harumnya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap”. (Riwayat Bukhari, kitab Buyuu’, Fathul Bari 4/323 dan Muslim kitab Albir 4/2026)
 
Bahkan Rasulullah saw. pun dalam hadistnya tersebut telah mengingatkan bahwa teman sangat berpengaruh terhadap diri kita. Teman yang baik akan memberikan kebaikan, sekecil apapun itu, dan sebaliknya, teman yang buruk juga akan memberikan dampak buruk, sekecil apapun itu.